TRIBUNNEWS.COM – Sulitnya membendung penyebaran berita serta isu hoaks yang tersebar lewat pesan berantai WhatsApp, membuat perusahaan ini pusing tujuh keliling.
Sampai-sampai, WhatsApp menyatakan siap untuk menggelontorkan dana ratusan juta demi mencegah penyebaran hoaks.
Perusahaan yang diakuisis oleh Facebook pada 2014 lalu itu menyiapkan dana sebesar 50.000 dollar AS, atau sekitar Rp 700 juta untuk peneliti yang tertarik memelajari sebab-akibat, serta aspek lain seputar penyebaran kabar hoaks di WhatsApp.
Khususnya cara pencegahan agar kabar hoaks ini tak memakan korban. Dikutip dari Mashable, Jumat (6/7/2018), pernyataan ini dilontarkan setelah WhatsApp mendapat tuntutan dari pemerintah India agar mau terlibat dalam upaya meminimalisasi penyebaran kabar hoaks lewat pesan instan.
Tuntutan ini diberikan setelah beberapa waktu lalu dua orang warga India tewas karena pengeroyokan massal yang dipicu oleh kabar hoaks.
“WhatsApp akan memberi penghargaan untuk para peneliti yang tertarik mengeksplorasi isu-isu terkait dengan kesalahan informasi yang tersebar di WhatsApp,” tulis WhatsApp dalam pernyataan resminya.
“Kami akan serius memertimbangkan proposal dari setiap ilmu sosial dan perspektif teknologi yang mengusulkan proyek untuk memperkaya pemahaman kita tentang masalah kesalahan informasi ini di WhatsApp,” lanjut mereka.
Berita atau kabar palsu memang menjadi hal mendesak untuk segera diatasi.
Meski sulit, WhatsApp sebagai salah satu platform yang kerap digunakan untuk menyebar berita palsu harus segera mengambil tindakan.
Facebook sebagai induk dari WhatsApp sudah kini telah melakukan serangkaian tindakan demi meminimalisasi berita hoaks yang tersebar di media sosial ini.
Baca: Semua Pihak Diharapkan Hentikan Politisasi Terhadap Ulama