TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) meminta seluruh pihak menjaga kondusifitas Pemilu 2019. ICMI berharap dua kubu yang bertarung, baik timses, relawan, atau simpatisan, menyampaikan narasi-narasi positif.
Terlebih untuk para calon presiden dan wakil presiden. Mereka wajib melontarkan gagasan-gagasan visioner demi kemajuan bangsa. Permintaan tersebut disampaikan Ketua Umum ICMI Prof DR Jimly Asshiddiqie, Senin (25/3/2019).
Baca: MRT Beroperasi, Bank DKI Targetkan JackCard Tembus 10 Juta Transaksi per Tahun
Jimly menuturkan, dengan terus menyampaikan tema positif menjelang dekatnya waktupemilu 2019, itu akan mendorong pendidikan politik yang sehat bagi masyarakat. Khususnya aktivitas di media sosial.
“Saat ini kan penyebaran arus informasi bisa melalui banyak cara. Tidak seperti dulu. Sekarang medsos itu dapat jadi wadah menyampaikan pikiran positif,” ujar Jimly.
Jangan sampai, lanjut Jimly, medsos justru jadi wadah kampanye hitam. Saling sebarkan kabar hoaks, ujaran kebencian, fitnah, kampanye negatif dan semua keburukan terkait pemilu 2019.
“Semua kubu capres, cawapres, tim sukses caleg, para calegnya harus berlomba di waktu pemilu yang semakin dekat untuk kebaikan,” kata Jimly.
Baca: ICMI: Demokrasi Indonesia Rusak Jika Beda Pendapat Jadi Alat Pidana
Jimly menyebutkan, para pelaku politik Indonesia saat ini mempunyai tanggung jawab keberlanjutan bangsa yang lebih baik ke depan. Dia berharap para elite menggunakan narasipositif. “Sehingga masyarakat ke depannya tidak terus membudayakan cara buruh dalam berpolitik,” jelas dia.
Jimly optimistis, kedua paslon maupun para calon wakil rakyat, memiliki pemikiran terbaik untuk Indonesia. “Tawarkan gagasan positif, ide-ide terbaik untuk menggaet pemilih. Bukan malah sebaliknya,” kata dia.
Sebagai informasi, Pemilu 2019 akan berlangsung pada 17 April mendatang. Pemilu kali ini cukup spesial dibanding sebelumnya. Masyarakat secara serentak langsung memilih Presiden dan Wapres, anggota DPR, DPD, DPRD provinsi serta DPRD kabupaten dan kota.