hoaks!
Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com – Belum lama ini beredar kabar yang menginformasikan potensi penyebaran virus HIV atau Human Immunodeficiency Virus melalui terompet saat perayaan tahun baru.
Penyebaran HIV yang menjadi penyebab penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) ini disebut dapat beredar karena air liur yang menyebar dari pembuat terompet tahun baru hingga pengguna.
Informasi ini beredar di aplikasi pesan WhatsApp pada Jumat (14/12/2018) dan mengatasnamakan dr Boyke Dian Nugraha yang merupakan pakar terkait penyakit seksual.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, pesan ini beredar luas di aplikasi pesan WhatsApp pada Jumat (14/12/2018).
Pesan ini memuat informasi mengenai bahaya terompet tahun baru yang mengandung HIV/AIDS yang mengatasnamakan dr Boyke sebagai penyampai informasi tersebut.
Adapun cara penularan virus tersebut melalui uji kelayakan terompet, seperti uji dari mulut pembuat terompet, uji dari mulut penjual terompet, dan uji dari mulut para calon pembeli yang sekedar pilih-pilih, yang bisa jadi mengidap penyakit menular.
Kekhawatiran yang muncul karena dugaan penyakit menular itu berjenis kanker mulut, kanker lidah, kanker darah, hepatitis, bahkan HIV/AIDS.
Dalam pesan itu juga dituliskan agar pembaca menyebarkan pesan.
Dokter dan Seksolog Indonesia, dr Boyke Dian Nugraha SpOG MARS menegaskan bahwa pesan tersebut merupakan hoaks.
“Pesan itu hoaks, sudah tersebar setiap kali mau tahun baru, sejak lima tahun lalu,” ujar dr Boyke saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (14/12/2018).
Sementara, Kompas.com juga menelusi kebenaran mengenai penularan HIV/AIDS yang diduga terjadi melalui air liur yang terdapat pada ujung terompet.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Universitas Indonesia (UI), Dr dr Evy Yunihastuti, SpPD, KAI mengungkapkan bahwa air liur yang disebutkan dalam pesan itu tidak bisa menularkan penyakit HIV/AIDS.
“Air liur dari terompet tidak bisa menularkan virus HIV, kecuali ada darah yang terlihat dalam air liur,” ujar dr Evy saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (14/12/2018).
“Untuk penularan HIV itu bisa melalui air mani, cairan vagina, darah. Sementara untuk cairan-cairan yang ada di luar tubuh seperti keringat dan air liur itu tidak bisa menularkan HIV kecuali ada darah yang kasat mata,” ujar dr Evy.
Menurut dr Evy, ada beberapa antisipasi yang bisa dicegah agar tidak sembarangan memperlakukan benda yang terkontaminasi darah seseorang.
“Antisipasi cairan yang menempel saja, seperti darah. Jadi jangan sembarangan memperlakukan darah dan juga banyak penyakit-penyakit yang bisa menular lewat darah, seperti hepatitis, HIV,” ujar dr Evy.
“Dan juga jangan sembarangan pegang luka orang, jadi kalau ada terompet yang ada darahnya ya jangan dibeli,” kata dia.