Pesan Forward WhatsApp: Juli Dilabeli, Kini Dibatasi

Jakarta – Jumlah pesan forward WhatsApp yang bisa dilakukan pengguna akan mulai dibatasi secara global. Tak mendadak karena prosesnya paling tidak sudah dimulai Juli lalu.Per hari Selasa (22/1/2019) ini, pengguna WhatsApp cuma bisa membuat maksimal lima pesan terusan alias melakukan forward. Tujuan utamanya adalah berusaha membendung maraknya hoax dan kabar palsu.Baca juga: Mulai Hari Ini, Jumlah Forward Pesan WhatsApp Hanya 5 Kali Fitur forward WhatsApp amat memudahkan pengguna untuk meneruskan pesan atau informasi ke pihak lain di daftar kontaknya, ketimbang harus melakukan copy paste secara manual. Di sisi lain kabar yang tak terkonfirmasi, atau malah hoax, jadi ikut gampang tersebar pula.Menelusuri kebijakan tersebut, pembatasan pesan forward WhatsApp ini pada awalnya tidak lepas dari kejadian tragis yang mengguncang India pada pertengahan tahun lalu. Saat itu beredar informasi palsu via WhatsApp tentang maraknya penculikan anak.Akibat kabar tersebut, dalam jangka waktu 2 bulan puluhan orang dihakimi massa karena dituding penculik dalam pesan di WhatsApp. Sebagian sampai meninggal dunia.Baca juga: Peristiwa Kelam yang Paksa WhatsApp Batasi Forward PesanWhatsApp tampaknya melihat ada relevansi erat antara peredaran hoax lewat platform-nya tersebut dengan perilaku meneruskan pesan alias forward. Mulailah pembatasan diberlakukan.Pada Juli 2018, pembatasan pesan forward WhatsApp diberlakukan. Jumlahnya, lima pesan sekaligus di ranah pengguna global sementara pengguna WhatsApp di India cuma bisa mem-forward lima pesan.Saat itu The Verge juga mencatat bahwa pada bulan Juli itu mulai muncul label pada pesan forward WhatsApp — walaupun update tersebut baru tersebar secara merata pada bulan Agustus. Hal itu dilakukan untuk memberi indikasi bahwa sebuah chat, baik itu teks, foto, video, maupun audio, merupakan terusan dari orang lain. Lagi-lagi ini dilakukan WhatsApp dalam upaya untuk menangkal dan membendung peredaran informasi yang belum terkonfirmasi dan juga hoax.Baca juga: Forward Pesan Dibatasi, Perilaku Pengguna WhatsApp Berubah”Kami percaya perubahan-perubahan ini, yang juga akan terus kami evaluasi, bakal membantu WhatsApp sebagaimana tujuan awalnya: sebuah aplikasi pesan privat,” ujar WhatsApp dalam keterangannya ketika itu.”Itu juga membantu Anda melihat apakah pesan tersebut benar-benar ditulis teman atau kerabat, atau bersumber dari orang lain,” lanjut pernyataan WhatsApp seputar pelabelan pesan terusannya.Hasil evaluasi itu pula yang tampaknya kini sudah mendorong WhatsApp untuk memberlakukan pembatasan pesan WhatsApp secara global. WhatsApp tampaknya menganggap mekanisme pembatasan tersebut cukup efektif. Maka setelah melakukan pengujian di India, yang tercatat sebagai pasar terbesar WhatsApp dengan 250 juta pengguna aktif, mulai hari ini pengguna layanannya di seluruh dunia akan cuma bisa mengirim lima pesan forward WhatsApp.Tonton juga: Kebijakan Baru WhatsApp Cegah Penyebaran Berita HOAX Jelang Pemilu[Gambas:Video 20detik]Baca juga: Kata Menkominfo Soal Forward Pesan WhatsApp Maksimal 5 Kali”Terjadi perubahan perilaku dalam mem-forward pesan. Kami berhasil menguranginya 25% sejak ujicoba dilakukan. Jadi kami tidak sabar melihat perubahan apa selanjutnya,” ujar VP Public Policy and Communication WhatsApp Victoria Grand di kantor Kominfo, Jakarta, Senin (21/1/2019) kemarin.Ya, tentu saja pengguna WhatsApp yang memang niat menyebar pesan berantai atau hoax bisa melakukannya dengan cara manual memakai sistem copy-paste. Tapi cara ini setidaknya membutuhkan beberapa langkah lanjutan ketimbang saat melakukannya dengan cara forward yang relatif lebih praktis. Hal itu pula yang membuat Menkominfo Rudiantara cukup mengapresiasi usaha anyar WhatsApp dalam menangkal dan membendung peredaran hoax di platform-nya.”Jadi mereka tidak hanya konsen di bisnisnya tapi juga menjaga keberlangsungan pasar di Indonesia. Saya mengapresiasi usaha ini,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.Tonton juga video ‘Kebijakan Baru WhatsApp Cegah Penyebaran Berita Hoaks Jelang Pemilu’:[Gambas:Video 20detik] (krs/fyk) whatsapp pengguna whatsapp forward whatsapp dibatasi .skybanner { width: 160px; } googletag.cmd.push(function() { googletag.display(‘div-gpt-ad-1540810143861-0’); }); FOKUS BERITA Forward WhatsApp Dibatasi if ($(‘meta[property=”og:title”]’).attr(“content”) != “”) tt_mood = $(‘meta[property=”og:title”]’).attr(“content”); if ($(“h1”).text() != “”) tt_mood = $(“h1”).text(); tt_mood = tt_mood.replace(“#”, “”); $(document).ready(function(){ mood.create({ idkanal:105, idsubkanal: 1010, idfokus: 0, appid: 5, idnews:4394799, target : “themood”, title : tt_mood, url : “inet.detik.com/law-and-policy/d-4394799/pesan-forward-whatsapp-juli-dilabeli-kini-dibatasi”, date: “22-01-2019” }); }); Berita Terkait Kominfo Luncurkan ‘Chatbot Anti Hoaks’, Apa Itu? Integrasi Facebook dengan Instagram dan WhatsApp Kian Sulit? Batasan Forward Pesan WhatsApp Mulai Dirasakan Pengguna Kata WhatsApp soal Forward Chat Masih Bisa Lebih dari 5 Instagram Ikuti WhatsApp Batasi Postingan? Forward Chat Masih Bisa Lebih dari 5 Kali, Kenapa WhatsApp? Kominfo Beberkan Sederet Kasus Hoax di WhatsApp Forward Chat WhatsApp Masih Bisa 5 Kali Lebih, Ini Kata Kominfo .bacajuga .grid_row.gap .col_3:nth-child(9){display:none} Baca Juga detikNews Wartawan Lamongan Ini Lapor Polisi karena WhatsApp-nya Dibajak detikNews Siapa Sebar Nomor-nomor Telepon Janda di Garut? detikNews Kirim Pesan WhatsApp Kasar ke Teman, Hamid Dibui 21 Hari Wolipop 4 Sebab Facebook dan Instagram Bisa Bikin ‘Error’ Hubungan Cinta detikTravel Selamat Hari Raya Nyepi 2019, Ini Yang Turis Mesti Tahu detikNews Gatot Nurmantyo Geram Namanya Dicatut di Broadcast Hoax WhatsApp detikHealth 10 Hoax Kesehatan yang Sering Beredar di Whatsapp dan Facebook detikNews Komisi I DPR Kunjungi Kantor Facebook Bahas Hoax-Ujaran Kebencian DtkXComponent.render({ url_dtk: window.location.href, identifier: 4394799, group: 399, date: “17-04-2019”, title: “Pesan Forward WhatsApp: Juli Dilabeli, Kini Dibatasi”, appId: 5, url_share: “https://inet.detik.com/law-and-policy/d-4394799/pesan-forward-whatsapp-juli-dilabeli-kini-dibatasi”, prefix: “dtk”, prokontra: 0, showhide: 0, kanalAds: “detik_inet”, envAds: “desktop”, onLogin, onResize, onScroll, onAlert, data_oa },’#thecomment2′); try { $(‘#thecomment2’).attrchange({ callback: function (e) { $(document.body).trigger(“sticky_kit:recalc”); } }).resizable(); } catch (e) {} finally {} Redaksi: redaksi[at]detikinet.com Informasi pemasangan iklan Hubungi: sales[at]detik.com News Feed Xiaomi Beri Kabar Buruk buat Pemilik Redmi 6 dan Redmi 6A Rabu, 17 Apr 2019 19:30 WIB Pemilik smartphone Redmi 6 dan Redmi 6A harap bersabar karena ada kabar buruk. Xiaomi batal memberi upgrade OS Android Pie buat kedua perangkat tersebut. Sudah Tahu? Halo-halo dengan Abang Grab Kini Tak Pakai Pulsa Rabu, 17 Apr 2019 19:00 WIB Fitur baru ini nampaknya untuk mengatasi permasalahan pada ruang chat yang seringkali typo saat mengetik. FotoINET Anak Desa yang Kini Berduit Rp 106 Triliun dan Mau Nyapres Rabu, 17 Apr 2019 18:50 WIB Terry Gou yang berencana maju nyapres di negaranya Taiwan, adalah salah satu sosok paling powerful di jagat teknologi. Ia berasal dari keluarga sederhana. Grab Bikin Parodi Shazam, Netizen Merespons dengan Kocak Rabu, 17 Apr 2019 18:21 WIB Film Shazam, superhero komik DC, kini sedang tayang di bioskop. Memanfaatkan momentum ini perusahaan ride hailing, Grab, ikut meramaikan lewat parodinya. Antoine Griezmann Hobi Main Football Manager Pakai Arsenal Rabu, 17 Apr 2019 18:05 WIB Antoine Griezmann, striker andalan Prancis dan Atletico Madrid, gemar main game strategi Football Manager. Uniknya, ia justru suka memainkan klub Arsenal. Fakta Baru Hengkangnya Duo Pendiri Instagram dari Facebook Rabu, 17 Apr 2019 17:45 WIB Hengkangnya duo pendiri Instagram dari Facebook sempat membuat heboh. Kini penyebab hengkangnya kedua orang itu mulai terungkap. Petinggi Sony Ungkap Detail PS5, Apa Saja? Rabu, 17 Apr 2019 17:27 WIB Rumor seputar Sony PlayStation 5 (PS5) sudah banyak berseliweran. Kali ini ada seorang petinggi Sony di divisi terkait yang mengungkap detail PS5. Apple dan Google Blokir Tik Tok di India Rabu, 17 Apr 2019 16:49 WIB Apple dan Google menghapus aplikasi populer TikTok dari App Store dan Play Store di India. Apa penyebabnya? Tentang Kemungkinan Nomor HP Ustaz Abdul Somad Dibajak Rabu, 17 Apr 2019 16:21 WIB Ustaz Abdul Somad mengklaim nomor HP-nya dibajak terkait kampanye politik. Sehubungan itu, menurut pengamat keamanan cyber ada tiga kemungkinan yang terjadi. #JokoWinElection vs #TheVictoryOfPrabowo Adu Klaim Kemenangan Rabu, 17 Apr 2019 15:23 WIB Hasil hitung cepat (Quick Count) Pemilu 2019 telah dimulai sejak pukul 15:00 WIB. Para pendukung kedua paslon pun mulai adu nyaring mengklaim kemenangan. $(‘iframe’).on(‘load’, function(){ $(document.body).trigger(“sticky_kit:recalc”); }); { client_id: 5, ui: ‘popup’, site_id: 5, } Copyright © 2019 detikcom, All right reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Privacy Policy · Disclaimer var _comscore = _comscore || []; _comscore.push({ c1: “2”, c2: “8443234” }); (function() { var s = document.createElement(“script”), el = document.getElementsByTagName(“script”)[0]; s.async = true; s.src = (document.location.protocol == “https:” ? “https://sb” : “https://b”) + “.scorecardresearch.com/beacon.js”; el.parentNode.insertBefore(s, el); })(); $(“#slide_cb_pildun”).carouFredSel({ responsive: true, items : 3, circular: false, infinite: false, auto : false, scroll : { items : 1, }, prev : { button : “#pcd”, }, next : { button : “#ncd”, } }); var loadScriptAsync = function(uri){ return new Promise((resolve, reject) => { var tag = document.createElement(‘script’); tag.src = uri; tag.async = true; tag.onload = () => { resolve(); }; var firstScriptTag = document.getElementsByTagName(‘script’)[0]; firstScriptTag.parentNode.insertBefore(tag, firstScriptTag); }); } var scriptLoaded = loadScriptAsync(‘https://newrevive.detik.com/delivery/asyncjs.php’); scriptLoaded.then(function(){ window.reviveAsync[“0cceecb9cae9f51a31123c541910d59b”].addEventListener(‘afterRenderBanner’,rvCallbackBanner); function rvCallbackBanner(data){ for(i=0;i= show) { callFunc(); console.log(‘zone id adjustment : ‘ + checkZone); } } } catch(e) { console.log(e); } }

Original Source : https://inet.detik.com/law-and-policy/d-4394799/pesan-forward-whatsapp-juli-dilabeli-kini-dibatasi