Riset DailySocial.id: 44% Masyarakat Indonesia Tidak Bisa Mendeteksi Berita Hoax

Dikirimkan oleh Ossy Indra Wardhani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penyebaran berita bohong atau hoax ini memang sudah sangat memprihatinkan.

Di era media sosial seperti saat ini, sebaran hoax menjadi sesuatu yang sangat serius karena terlampau mudahnya media sosial untuk diakses.

Baca: Live Streaming Persib Bandung Vs Arema FC di Indosiar Pukul 16.00 WIB, Kamis 13 September 2018

Seperti Whatsapp yang hampir digunakan semua lapisan masyarakat karena lebih terjaga privasinya juga dengan beragam fiturnya seperti broadcast message dan fitur grup chat. Sehingga dampaknya kian terasa apalagi menjelang tahun politik.

Dalam riset ini, DailySocial.id mencoba mendalami karakteristik persebaran hoax dari sudut pandang penggunaan platform.

Bekerja sama dengan Jakpat Mobile Survey Platform, kami menanyakan kepada 2032 pengguna smartphone di berbagai penjuru Indonesia tentang sebaran hoax dan apa yang mereka lakukan saat menerima hoax.

Baca: Sulsel Posisi 6 Angka Buta Aksara Nasional Tertinggi

“Saluran terbanyak penyebar berita bohong atau hoax dijumpai di media sosial. Persentasenya di platform Facebook (82,25%), WhatsApp (56,55%), dan Instagram (29,48%).”

Meskipun demikian, berbagai pihak mencoba secara terus-menerus menanggulangi sebaran hoax. Pemerintah misalnya meregulasi melalui UU ITE.

Sementara pengembang platform berusaha menyediakan fitur pelaporan berita dan penyaringan.

“Hoax adalah suatu permasalahan yang dihadapi masyarakat, media, dan pemerintah saat ini. Untuk menanggulangi hoax, salah satu cara yang dilakukan adalah memahami terlebih dahulu bagaimana persebaran hoax, khususnya melalui platform sosial yang kita banyak gunakan saat ini,” ujar Amir Karimuddin, Chief Editorial & Research, DailySocial.id.



Original Source : http://www.tribunnews.com/tribunners/2018/09/13/riset-dailysocialid-44-masyarakat-indonesia-tidak-bisa-mendeteksi-berita-hoax