[SALAH] Ibu Jokowi anggota Gerwani/PKI
Sumber:
Facebook
Tanggal publish: 05/04/2019
Berita
Di bawah gambar tersebut tertera narasi yang menyebutkan bahwa perempuan lanjut usia di foto tersebut adalah ibunda Jokowi yang bernama Sulami. Perempuan yang disebut Sulami itu juga dituding sebagai mantan anggota Gerwani, sebuah organisasi perempuan yang kerap dihubungkan dengan Partai Komunis Indonesia.
Hendi Subandi bahkan mengklaim jika Sulami masih hidup. Hendi Subandi menulis informasinya itu ia peroleh dari buku berjudul JokowiUundercover yang ditulis Bambang Tri Mulyono.
Hasil Cek Fakta
Menurut salah satu penulis, Wawan Mas’udi, ia melacak sejarah asal-usul Jokowi mulai dari kakek-nenek serta kedua orang tuanya. “Kami mendatangi kampung-kampung tempat asal usul keluarganya dan mengumpulkan beberapa sumber,” katanya dalam acara bedah buku yang digelar di Solo, Rabu, 19 Desember 2018.
Kakek Jokowi dari jalur ayah, Lamidi Wiryomiharjo, merupakan kepala desa di Desa Krajan, Karanganyar, yang menjabat sejak 1950 hingga 1980-an. Jabatan Lamidi, menurut dia, sekaligus membantah fitnah bahwa Jokowi merupakan keturunan dari simpatisan PKI. “Orde baru tidak mungkin membiarkan orang yang tersangkut PKI jadi kepada desa,” katanya.
Wawan adalah seorang dosen dari Fakultas Ilmu Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada. Sedangkan Ramdhon pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Negeri Sebelas Maret.
Laman Tirto.id juga telah menurunkan laporan yang menjelaskan asal-usul ibunda Jokowi. Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa indunda Jokowi bernama Sudjiatmi. Sudjiatmi lahir pada 15 Februari 1943 di Desa Giriroto, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah.
Sudjiatmi menikah dengan Widjiatno Notomihardjo pada 1959. Pasangan ini lalu pindah dari Boyolali ke Srambatan, Solo bagian utara. Tanggal 21 Juni 1961, lahirlah anak pertama mereka, Joko Widodo.
Sudjiatmi dan suaminya memang orang biasa yang bahkan pernah mengalami kehidupan sulit. Keluarga ini beberapa kali pindah rumah, termasuk pernah tinggal di permukiman kumuh di bantaran kali.
Rujukan
Original Source : https://cekfakta.com/focus/1680