[SALAH] “Mahasiswa Aksi Tolak Kenaikan BBM Malah di Pukuli sm Aparat”
- By SiberKreasi
- Oct 20, 2018
- DISINFORMASI, MAFINDO, POLRI
Unjuk rasa dibubarkan karena tanpa izin dan mengganggu kepentingan umum karena memblokir jalan, selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
======
KATEGORI
Disinformasi.
======
SUMBER
(1) http://bit.ly/2J9xFU7, mention ke akun @turnbackhoax (twitter.com/turnbackhoax).
——
(2) http://bit.ly/2EBs8qZ, cuitan oleh akun “marshallramadhan” (twitter.com/Mrmarshall_rama), sudah dicuit ulang 1.768 kali per tangkapan layar dibuat.
======
NARASI
“From @mediaoposisi – Mahasiswa Aksi Tolak Kenaikan BBM Malah di Pukuli sm Aparat
Kjadianya hr ini kamis tgl 18 Okt 2018 di Kendari Sultra
Bener2 Rezim Anti Kritik & Respresif
Mahasiswa Hny Aksi Tolak Knaikan BBM & Inflasi Dollar yg membuat rakyat sengsara
#2019GantiPresiden”.
======
PENJELASAN
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
Untuk membangun premis “Unjuk rasa malah dipukuli aparat”, post sumber tidak menginformasikan secara utuh mengenai tidak adanya izin sebelum melaksanakan kegiatan dan tindakan memblokir jalan yang akan mengganggu kepentingan umum.
——
(2) Beberapa berita yang berkaitan:
* Official iNews: “Pembubaran paksa ini dilakukan karena aksi dinilai ilegal alias tidak mengantongi surat izin dari pihak kepolisian”, mulai 0:36 di http://bit.ly/2NSZ0L4: “Tolak Kenaikan BBM, Unjuk Rasa Mahasiswa di Kendari Diwarnai Bentrok – iNews Sore 18/10″.
* iNews: “Bentrokan dipicu lantaran mahasiswa yang menutup jalan hingga menyebabkan macet menolak dibubarkan dan melawan”, selengkapnya di (2) bagian REFERENSI.
——
REFERENSI
(1) Hukum Online: “Tata Cara Penyampaian Pendapat di Muka Umum
Penyampaian pendapat di muka umum wajib diberitahukan secara tertulis kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia (“Polri”). Pemberitahuan secara tertulis tersebut disampaikan oleh yang bersangkutan, pemimpin, atau penanggungjawab kelompok. Pemberitahuan disampaikan selambat-lambatnya 3 x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh Polri setempat. Pemberitahuan secara tertulis ini tidak berlaku bagi kegiatan ilmiah di dalam kampus dan kegiatan keagamaan.[5]
Surat pemberitahuan tersebut memuat:[6]
a. maksud dan tujuan;
b. tempat, lokasi, dan rute;
c. waktu dan lama;
d. bentuk;
e. penanggung jawab;
f. nama dan alamat organisasi, kelompok atau perorangan;
g. alat peraga yang dipergunakan; dan/atau
h. jumlah peserta.
Penanggungjawab kegiatan demonstrasi wajib bertanggungjawab agar kegiatan tersebut terlaksana secara aman, tertib, dan damai. Setiap sampai 100 orang pelaku atau peserta unjuk rasa atau demonstrasi dan pawai, harus ada seorang sampai dengan 5 (lima) orang penanggungjawab.[7]”, selengkapnya di http://bit.ly/2ym2X67.
——
(2) http://bit.ly/2yO4pxq, “Demo Tolak Kenaikan BBM di Kendari Ricuh, Ini Tuntutan Mahasiswa
iNews Sore · Senin, 09 April 2018 – 22:40 WIB
KENDARI, iNews.id – Ratusan mahasiswa HMI dan IMM berunjuk rasa memprotes kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan SPBU Tapak Kuda, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Saat demo berlangsung, bentrok tak terhindarkan antara pengunjuk rasa dan aparat kepolisian yang berjaga.
Akibatnya seorang pengunjuk rasa harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami sakit di bagian perut setelah terjadi bentrokan. Bentrokan dipicu lantaran mahasiswa yang menutup jalan hingga menyebabkan macet menolak dibubarkan dan melawan.
Mahasiswa pun menuntut pemukulan yang dilakukan kepolisian dalam unjuk rasa tersebut agar segera diusut. Dalam unjuk rasa, mahasiswa meminta DPRD Sultra memanggil pemilik SPBU dan Depot Pertamina Kendari terkait kenaikan BBM pertalite dan kelangkaan BBM jenis solar dan premium.
Mahasiswa juga meminta pihak Depot Pertamina segera mencabut izin SPBU yang kedapatan melakukan pelanggaran. Mereka juga menolak kenaikan BBM yang telah ditetapkan Pertamina beberapa waktu lalu.
Jika aksi mereka tidak dipenuhi, maka mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia bersama Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah Kota Kendari akan kembali turun ke jalan melakukan unjuk rasa dengan jumlah massa yang lebih banyak.
Video Editor: Alvian Surya
(video)
Editor : Dani Dahwilani”.
======
Sumber: https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/765297433802794/