TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan mengungkap ancaman terhadap Indonesia yang berdaulat dan maju di tengah kondisi dunia yang multipolar.
Menurutnya, ada sejumlah hal yang yang menjadi ancaman bagi Indonesia saat ini. Pertama adalah ancaman black ops, yang mempengaruhi kelompok tertentu untuk menciptakan situasi inkondusif bagi jalannya pemerintahan.
“Kedua ancaman psyco ops, berupa berita hoax yang terus mempengaruhi opini masyarakat,” kata Budi saat berbicara di acara deklarasi Majelis Dzikir Hubblul Waton dan Halaqah Nasional Alim Ulama dengan tema Memperkokoh Landasan Ke-Islaman Nasionalisme Indonesia di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (13/7/2017).
Budi menambahkan yang ketiga adalah ancaman kelompok teror dengan konsep Jihad Fardiyah atau amaliyah perorangan.
“Mereka yang ingin menciptakan Khilafah Islamiyah seperti zaman Khilafah Usmaniyah. Sekarang pergerakan kelompok ISIS di Timteng mulai bergerak ke arah Asia Pasifik dan mempunyai tujuan untuk mendirikan Khilafah di wilayah Asia Pasifik,” katanya.
Keempat ancaman narkoba, dimana Indonesia merupakan pasar narkoba oleh 27 kartel narkoba dunia.
“Selanjutnya yang kelima, ancaman ideologi, adanya kelompok-kelompok yang anti Pancasila dan ingin menciptakan Khilafah Islamiyah, negara Komunis Indonesia, dan kelompok neo-liberal,” katanya.
Dikatakan Budi, hal ini yang dilakukan untuk melunturkan rasa nasionalisme masyarakat Indonesia. Hingga menyebabkan kelompok-kelompok mereka bisa berkembang dan terus eksis menyuarakan tujuannya untuk mengganti Pancasila.
Ancaman ekonomi dilakukan dengan dominasi maraknya produk palsu, khususnya produk China.
“Dominasi mafia pangan dan energi, serta praktik-praktik ekonomi yang tidak sehat dikalangan pelaku ekonomi,” katanya.