Penulis: Dahnil Anzar Simanjuntak
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah
BAGI saya Kepala Badan Siber Nasional tidak memahami apa itu Hoax.
Hoax itu informasi sampah dan tidak ada yang membangun, hoax selalu menebar kesesatan dan kekacauan informasi.
Jadi jangan sampai ketidakpahaman Kepala Siber Nasional tentang hoax itu menjadi blunder sehingga membenarkan hipotesis yang mengatakan produsen hoax yang paling produktif adalah pemerintah, seolah bila hoax itu diproduksi pemerintah itu “Membangun” bila dari lawan politik itu hoax yang merusak.
Cara berpikir begini berbahaya sekali, dan mengancam demokrasi kita sehingga pusat kebenaran ada di tangan penguasa (pemerintah) yang kemudian disebut hoax membangun, ini berbahaya sekali.
Jadi bila meminjam terminologi Islam, tidak ada itu Hoax Dhalalah (buruk) atau Hoax Hasanah (baik), semua hoax buruk alias semua hoax dhalalah.
Atau tidak bisa menyamakan Hoax Membangun seperti Teori Destructive Contructive-nya Joseph Schumpeter ahli ekonomi pembangunan terkenal.
Beda jauh, semua Hoax destruktif.
Maka saran saya Kepala Siber Nasional meminta maaf kepada publik dan mengakui kekeliruan pemahaman dia tentang hoax, tidak perlu malu.
Jangan sampai “merasa benar dalam ketersesatan pikir dengan istilah Hoax Membangun itu”.
Jadi, saran saya segera akui kesalahan dan minta maaf kepada publik, dan luruskan makna sebenarnya.
Saya kira tidak akan membuat beliau kehilangan kehormatan.