Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Lembaga Dakwah PBNU, KH Maman Imnulhaq mengajak semua pihak untuk terus memerangi hoax atau kabar bohong.
Sebab, menurut Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, jika dibiarkan terus hoax bisa meruntuhkan kerukukan sesama anak bangsa.
“Mari kita terus lakukan perlawanan terhadap hoax. Orang – orang baik jangan diam. Media sosial adalah medan pertempuran untuk melawan para penjaht, penyebar berita bohong dan penyebar fitnah,” kata Maman kepada Tribunnews.com, Kamis, (28/2/2018).
Ajakan ini anggota Komisi VIII DPR RI ini, sampaikan menyusul tertangkapnya tersangka penyebar hoax tentang seorang muazin yang dibunuh di kawasan Cikijing Majalengka, berinisial TAW.
Sebelumnya, Kapolres Majalengka, AKBP Noviana Tursanurohmad di Majalengka, Selasa (27/2/ 2018), menjelaskan, aparatnya berhasil meringkius seorang dosen bernisial TAW pelaku penyebar berita bohong bohong mengenai terbunuhnya seorang muazin di Cikijing.
Maman menuturkan, hoax yang berisi fitnah dan hasutan adalah persoalan serius yang harus direspon secara serius pula.
Baca: Subdit Tindak Pidana Korupsi Polda Metro Tangani Kasus Anies Baswedan
“Kalau kita diam, hoax bisa menjadi masalah besar yang bisa membahayakan keutuhan NKRI,” jelasnya.
Penyebar Hoax mengenai terbunuhnya seorang muazin di Cikijing, menurut Maman, punya motif mengadu domba antar golongan untuk menciptakan keresahan.