SMRC Ungkap Tiga Alasan Mengapa Isu Hoaks ‘Tidak Laku’ di Pilpres 2019

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Jayadi Hanan menyebutkan penggunaan isu hoaks pada penyelenggaraan pilpres 2019 akan berkurang.

Menurut Jayadi setidaknya terdapat tiga alasan mengapa isu hoaks pada pilpres 2019 akan berkurang.

Alasan pertama yakni sumber dari hoaks itu sendiri telah berkurang.

“Apa sumber dari hoaks dan hate speech itu dalam pilpres dan pileg kita, sumbernya adalah masa lalu dan situasi kandidat atau situasi sosiologi, soal identitas segala macet,” ujar Jayadi, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/8/2018).

Identitas itu mengenai agama soal etnisitas, demikian dengan masa lalu kandidat, atau miateri di sekitar kandidat capres-cawapres.

Baca: Yenny Wahid: NU Tak Boleh Berpolitik Praktis

“Perbedaan orientasi agama dikedua kondidat itu berkurang besar, minimal kita akan sulit mengatakan kubu Jokowi anti ulama, udah susah,” ucap Jayadi.

“Kubu Prabowo apalagi, walaupun Prabowo dan Sandi bukan ulama, bukan santri dalam pengertian tradisonal, tapi jelas sekali yang disekelilingnya para ulama, jadi susah,” sambungnya.

Alasan kedua yang membuat penggunaan isu hoaks pada penyelenggaraan pilpres 2019 berkurang adalah hukum di Indonesia yang semakin kuat.

“kita sekarang lebih kuat untuk menghadapi atau memproses persoalan-persoalan terkait hoaks hate speech. Disukai atau tidak UUD ITE itu lebih kuat dibanding minal 2014,” ucap Jayadi.

Sementara alasan yang terakhir, telah adanya komitmen bersama untuk tidak menggunakan isu yang mengandung unsur SARA ataupun hoaks.

“Ketiga hal itu menurut saya akan membuat hoaks hate speech, mestinya berkurang,” ujar Jayadi.



Original Source : http://www.tribunnews.com/pilpres-2019/2018/08/19/smrc-ungkap-tiga-alasan-mengapa-isu-hoaks-tidak-laku-di-pilpres-2019