Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG- Pesan berantai yang berisi prediksi gempa bumi beredar melalui pesan instan Whatsapp di ponsel warga Bandung.
Pesan berantai menyebut gempa terjadi di beberapa tempat, seperti Hawai, Jepang, Fiji, hingga Lombok terjadi akibat lempeng yang bergerak seperti efek domino.
Kemudian, pesan itu juga mengutip hasil penelitian LIPI soal potensi gempa.
Masyarakat di kawasan Bandung utara dan Jakarta disebut dalam pesan berantai tersebut harus waspada terhadap gempa akibat pergeseran Sesar Lembang atau Sesar Cimandiri.
Dalam pesan itu ada perintah agar masyarakat menyiapkan beberapa barang bawaan di dalam ransel atau tas besar.
Menanggapi pesan berantai yang belum diketahui asalnya itu, Kepala BMKG Bandung, Tony Agus Wijaya mengatakan, sampai saat ini, belum ada ilmu dan teknologi di di seluruh dunia yang bisa memprediksi kapan gempa bumi terjadi.
Baca: Kemendagri Jelaskan Kenapa Gempa Bumi NTB Tidak Ditetapkan sebagai Bencana Nasional
Hal yang perlu dilakukan bersama, adalah langkah mitigasi pengurangan risiko gempa secara bertahap dan dimulai dari yang kecil di sekitar.
“Misal dengan menyusun rencana jalur evakuasi saat terjadi gempa yaitu ke tempat terbuka terdekat di halaman yang aman, memeriksa kekuatan bangunan, dan menata interior agar benda tidak jatuh saat gempa,” katanya melalui pesan singkat, Selasa (21/8/2018).
Gempa, sambung Tony, bisa diumpakan sebagai tetangga kita.
Masyarakat bisa hidup harmonis bersama potensi bencana itu dengan melakukan langkah mitigasi pengurangan risiko.
“Seperti di negara lain yang punya ancaman bencana gempa yang lebih besar dari Indonesia tapi negara tersebut dapat menjadi sejahtera dan maju dengan langkah mitigasi,” ujarnya.