Penyebaran Hoax di Indonesia Memiliki Pola Terstruktur

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Sesuatu informasi kebohongan atau hoax yang disampaikan diulang dan terus menerus maka akan menjadi kebenaran.

Jika sudah menjadi ‘kebenaran’ maka informasi itu disebar di ruang public dan itu terjadi sekarang ini di Indonesia.

Ini benang merah diskusi Media & Industri 4.0  bertema Memanfaatkan Digital Sebagai Media Berkarya dan Menangkal Hoaks” yang digagas Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Auditorium KHA Dahlan PP Muhammadiyah, Kamis (28/3/2019).

Pembicara kunci, Budiman Sudjatmiko mengatakan, saat ini penyebaran informasi menyesatkan atau hoaks cenderung memiliki pola yang terstruktur.

“Hoax dihadirkan secara diulang-ulang sehingga mampu mengaduk-aduk emosi dan kepercayaan seseorang,” kata anggota Komisi II DPR RI .

Baca: Penyebar Gambar Hoax Bupati Sampang dan Jokowi Ternyata Seorang Guru di Kementerian Agama

Sekarang ini, hoax dihadirkan untuk  tujuan tertentu dan didesain dengan menggabungkan kecanggihan teknologi informasi dengan psikologi.

Hans Itta dari Cyber Bareskrim Polri Hans Itta menyatakan, suatu hoaks atau informasi itu dianggap kebenaran terutama pengelolaan opini itu yang terjadi saat ini. Jika orang berbicara 4.0 saat ini bagi Hans itu sudah ketinggalan dan Bareskrim lebih maju dengan memulai 4.1.1.

“Jadi bukan hanya informasinya yang sepi tapi bagaimana informasi itu dipergunakan untuk pengelolaannya opini, siapa yang mengelola opini, siapa yang mengusai opini, dialah yang menguasai medsos,” ujar Hans.

Ketua DPP IMM Ary Sudanto justru melihat tidak semua kemajuan teknologi informasi berdampak buruk terhadap penggunanya, tapi juga bermanfaat bagi masyarakat.

“Bahkan kemajuan itu dimanfaatkan menjadi bisnis yang bisa mendatangkan keuntungan dan membuka lapangan kerja baru,” katany.



Original Source : http://www.tribunnews.com/nasional/2019/03/29/penyebaran-hoax-di-indonesia-memiliki-pola-terstruktur