TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Federasi Advokat Republik Indonesia (FERARI), Noor Fajar Asa, mengajak masyarakat Indonesia untuk menjaga silaturrahim antar anak bangsa walaupun berbeda pilihan politik.
Menurut dia, pilihan politik itu pasti berbeda satu dengan yang lain, dimana ketika ada perbedaan maka kedua kubu yang berbeda jangan di pahami selalu harus berhadap-hadapan tetapi seharusnya beriringan.
“Perbedaan pilihan politik itu sebuah hal manusiawi serta hak pilih warga negara sebagai ranah privat tidak bisa di intervensi pihak manapun. Kami, ingin dan akan selalu mengajak warga bangsa untuk cerdas dalam berpolitik. Jangan sampai mencederai hubungan silaturahim antar keluarga, tetangga sampai hubungan baik antar sesama anak bangsa,” kata dia.
Selain itu, dia mengajak seluruh komponen anak bangsa, agar dalam menjalankan proses demokrasi ini tetap berpegang akhlakul karimah, tentu berpolitik bagi umat Islam khususnya, itu sebagai bagian dari Muammalat duniawiyah yang tidak boleh dicederai oleh akhlak-akhlak yang tercela dengan menggunakan segala macam cara.
Baca: Hasil Lengkap Malaysia Masters 2019, 6 Wakil Indonesia Lolos ke 8 Besar, Termasuk Marcus/Kevin
“Dalam demokrasi Pancasila, memberi kebebasan setiap individu warga negara untuk berekspresi dan menyampaikan pendapat, namun harus tetap dilakukan secara santun dan tidak melanggar hak orang lain,” kata dia.
Dia menjelaskan, setiap pasangan calon, tim sukses ataupun partai politik, mempunyai hak menyampaikan pendapat dan gagasan. Namun, sepanjang masih menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), penyampaian pendapat dan gagasan tak boleh melanggar hak orang lain.
“Apa semua orang harus sepakat dengan pilihan politik kita? Setiap warga negara Indonesia, itu memiliki hak untuk berpendapat, bersuara, mengkritisi kinerja pemerintah,” ungkapnya.
Namun diingatkan tidak kebablasan, mengetahui batasan-batasan yang perlu diingat di atas hak kalian, ada hak-hak orang lain juga harus dihormati.