Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya belum selesai melakukan pengamanan terhadap jalannya Pemilu 2019.
Menurutnya, pengamanan dan pengawalan harus terus dilakukan hingga proses penghitungan suara dan pengawalan surat suara tuntas.
Dedi mengatakan pengawalan diperlukan demi mencegah sejumlah potensi-potensi gangguan, seperti perampasan hingga pengrusakan surat suara.
Baca: Mendekam di Rutan Medaeng, Vanessa Angel dan Ahmad Dhani Nyoblos di TPS yang Sama
“(Demi mengantisipasi) Potensi gangguan kamtibmas yang terjadi, antara lain bisa perampasan surat suara, pengancaman, penganiayaan terhadap petugas TPS termasuk KPPS, pembakaran, pengrusakan dan sampai terjadinya bentrok itu merupakan fokus yang diantisipasi dan dimitigasi oleh aparat kepolisian bersama dengan TNI,” ujar Dedi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019).
Baca: Prabowo Klaim Kemenangan 55 Persen, Namun 13 Lembaga Survei Hasilnya Menang Jokowi, Cek Data Terbaru
Demi mewujudkan keamanan tersebut, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menuturkan pihaknya bersama TNI akan mengintesifkan patroli terpadu.
Selain itu, Polri juga mengimbau agar masyarakat dapat menghidupkan kembali ronda, dengan tujuan meningkatkan sistem keamanan lingkungan.
Baca: Tanggapi Hasil Quick Count, Prabowo Sebut Ada Lembaga Survei Tertentu yang Menggiring Opini
“Kita mengintesifkan kegiatan-kegiatan patroli terpadu bersama TNI. Dan mengimbau kepada masyarakat juga untuk meningkatkan sistem keamanan lingkungan,” kata jenderal bintang satu itu.
“Ronda-ronda di kampung dihidupkan kembali, tetap dalam rangka untuk menjaga kondusifitas di tingkat daerah maupun nasional,” katanya.
Bawaslu cek surat suara tecoblos di Bekasi