TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR – Presiden Joko Widodo (Jokowi) didoakan panjang jabatannya atau kembali menjadi presiden untuk periode 2019-2024, saat mengunjungi Pondok Pesantren Al-Ittihad, Cianjur, Jawa Barat (8/2/2019).
Doa tersebut dipanjatkan oleh Pengasuh Pompes Al-Ittihad Kamali Abdul Ghani saat memberikan kata sambutan.
“Insya Allah dengan niat tulus Pak Presiden (berkunjung ke Pompes Al-Ittihad), beliau diberikan umur yang panjang, rizki yang lapang. Di samping umur panjang, juga panjang jabatannya,” ujar Kamali yang disambut dengan ucapan amin dari para santri maupun undangan.
Kamali berharap, kunjungan presiden ke Pompes Al-Ittihad dengan niat silahturahmi dengan Muslimat NU dan para ulama, dapat membawa berkah untuk semua santri dan para hadirin.
Baca: Surya Paloh Ziarah ke Makam Bung Karno
“Kami berdoa mudah-mudahan ke depan Presiden ikut mendoakan untuk Al-Ittihad, muslmat Cianjur semakin maju, berkah, jaya. Saya sangat berterimakasih atas kehadiran Pak Presiden di Cianjur,” papar Kamali.
Dalam acara silahturahmi tersebut, para muslimat NU juga membacakan deklarasi anti hoaks, anti fitnah, dan anti ghibah.
Sementara itu, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa negara Indonesia sangat beragam dengan jumlah penduduk mencapai 260 juta jiwa.
Baca: Polisi Sudah Periksa Penyelidik KPK di Rumah Sakit
Oleh sebab itu, keberagaman tersebut diharapkan dapat dijaga dengan baik oleh masyarakat tanpa ada perpecahan yang disebabkan perbedaan pilihan politik.
“Saya sangar hargai deklarasi-deklarasi Muslimat NU mengenai anti hoaks, fitnah dan ghibah. Ini baik supaya kita tidak didera perpecahan dan konflik,” kata Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi juga melaksanakan Salat Jumat di masjid lingkungan Pondok Pesantren Al-Ittihad, Cianjur. Sesudah salat, presiden membagikan sertifikat tanah wakaf untuk rumah ibadah yang berada di Cianjur, Jawa Barat.