TRIBUNNEWS.COM, BANJAR – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta warga Nahdlatul Ulama (NU) ikut serta memerangi kabar bohong atau hoaks yang menyerang pemerintah jelang pelaksanaan pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
“Sebentar lagi ajang besar Pilpres dan Pileg bulan April 2019, saya titip direspon dengan baik oleh NU, terutama kalau ada fitnah-fitnah, isu-isu (serang pemerintah),” ujar Jokowi saat membuka Munas Alim Ulama sekaligus Konbes NU di Pondok Pesantren Al-Azhar Citangkolo, Banjar, Jawa Barat, Rabu (27/2/2019).
Jokowi melihat, fitnah atau kabar bohong seperti pemerintah akan melarang azan dan melegalkan pernikahan sesama jenis sudah disebarkan ke masyarakat dari pintu ke pintu.
“Kalau ajakan kebaikan silahkan, engak apa-apa tapi kalau hal-hal yang meresahkan harus dicegah dan direspon. Kita harus berani,” papar Jokowi.
Baca: Jokowi: 9 Juta Orang Percaya Hoaks Pemerintah Larang Azan dan Legalkan Pernikahan Sejenis
Menurutnya, fitnah yang tidak masuk akal tersebut, ternyata setelah disurvei secara internal ada 9 juta masyarakat percaya dan ini diperlukan peran warga NU untuk meresponnya.
“Ini enggak masuk (akal), kalau hal-hal seperti ini tidak direspon, masyarakat akan termakan. Harus dijelaskan kepada umat, itu adalah kabar menyesatkan, berbahaya bagi negara ini,” papar Jokowi.