Berita Liputan6.com soal Pencoblosan di Luar Negeri Dicatut untuk Hoaks

Berita Liputan6.com soal Pencoblosan di Luar Negeri Dicatut untuk Hoaks

Bola.com, Jakarta – Berita Liputan6.com soal hasil sementara pencoblosan  di luar negeri dicatut oleh orang tak bertanggung jawab untuk hoaks. Informasi tersebut beredar di aplikasi percakapan, Whatsapp.

Hoaks tersebut dibuat dalam dua versi. Satu berisi hasil sementara pencoblosan yang memenangkan pasangan calon nomor urut 01  Jokowi-Ma’ruf Amin. Lainnya, hasil sementara pencoblosan di luar negeri yang memenangkan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Hasil perhitungan itu disebutkan berasal dari pencoblosan di  Saudi Arabia,  Yaman,  Belgia,  Jerman, Uni Emirat Arab,  USA,  Ukraina,  Papua Nugini,  Taiwan, Hong Kong dan  Korea Selatan.

Kedua versi  menampilkan hasil perhitungan kedua paslon menang di atas 50 persen.

Padahal, berita berjudul  KPU: Pemungutan Suara Pemilu di Luar Negeri Berlangsung Aman  itu berisi tentang pernyataan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentang pantauan pemungutan suara di luar negeri.

Wakil Pemimpin Redaksi  Liputan6.com, Irna Gustiawati menyayangkan penyalahgunaan artikel tersebut untuk hoaks.

“Liputan6.com sebagai media yang selalu menjaga kepercayaan publik akan berkomitmen menulis berita sesuai fakta dan ikut serta melawan hoaks yang makin marak,” kata Irna.

Ketua KPU Arief Budiman  meluruskan, pihaknya belum melakukan penghitungan suara atas pencoblosan di luar negeri. Meskipun, pencoblosan di sana, berlangsung lebih awal pada 8-14 April 2019.

“Saya perlu jelaskan pada teman-teman semua, KPU memang punya  early voting  (pencoblosan lebih dini khusus di luar negeri). Jadi pemilihan dilakukan lebih awal dibandingkan di dalam negeri. Jadwalnya itu 8 -14 April. Meskipun dilakukan pemungutan lebih awal, tapi penghitungan suaranya itu dilakukan  pada 17 April,” kata Arief di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (10/4/2019).

Oleh karena itu, dia pun menegaskan, KPU belum merilis hasil perhitungan suara dari pencoblosan di negara manapun.

“Jadi kalau sudah ada yang mengeluarkan rilis-rilis hasil itu, itu bukan hasil yang dikeluarkan oleh KPU. Karena memang, enggak ada. Kecuali memang ada orang-orang yang melakukan survei melakukan metode  exit poll  dan segala macam itu,” ujar Arief.

 



Video Populer

Foto Populer