Indonesia

Hoaks Sepekan, Erupsi Merapi hingga Jokowi Hapus Pendidikan Islam

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com – Penyebaran kabar bohong, disinformasi, misinformasi, bahkan hoaks masih bisa kita temukan di sejumlah media sosial dan juga aplikasi pesan WhatsApp.

Maraknya kabar bohong atau informasi yang belum jelas kebenarannya ini justru membuat masyarakat resah. Lantaran, hal itu bisa merugikan beberapa pihak yang tidak selektif dalam memilih dan memilah informasi yang diterima.

Agar tidak merugikan banyak pihak, masyarakat diimbau untuk selektif dan jeli dalam menyaring informasi dan kabar yang beredar di media sosial agar tidak tertipu informasi palsu.

Pada pekan ini, Kompas.com telah merangkum enam hoaks yang muncul pada 4-8 Maret 2019. Berikut rinciannya:

Kapolri akan lawan pengubah Indonesia jadi Negara Islam

Beredar sebuah foto Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian di beberapa media sosial pada Sabtu, (2/3/2019), dengan narasi yang menyebutkan bahwa Kepolisian RI akan melawan mereka yang ingin mengubah Indonesia menjadi negara Islam.

Mengetahui hal itu, Kepala Biro Pelayanan Masyarakat dan Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menegaskan bahwa foto itu adalah hoaks.

“Itu hoaks. Ditemukan oleh tim patroli cyber di WhatsApp pada 1 Maret,” ujar Dedi kepada Kompas.com, Senin (4/3/2019).

Dedi juga mengungkapkan bahwa Polri tidak pernah mengeluarkan foto itu.

“Arahan dari Kapolri terakhir saat rapim (rapat pimpinan) TNI Polri bulan Januari 2019 untuk jaga netralitas Polri dan TNI dalam konsentrasi pemilu 2019,” ujar Dedi.

Ia juga mengingatkan, perbuatan menyebarkan hoaks adalah pelanggaran hukum yang bisa dikenakan UU ITE dan UU Nomor 1 Tahun 1946

Baca juga: [HOAKS] Foto Kapolri Akan Lawan Siapa Pun yang Ubah Indonesia Jadi Negara Islam

Erupsi Gunung Merapi

Sebuah video menampilkan gambar Gunung Merapi yang kembali mengalami erupsi beredar di aplikasi pesan WhatsApp pada Selasa (5/3/2019).

Dalam video berdurasi sekitar 2 menit ini, tergambar juga kepanikan pengunjung yang tengah berlarian untuk menyelamatkan diri dan pergi menjauh dari puncak gunung.